Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ditemukannya jejak kolonial pada wawacan Regen Boncel bupati Caringin yang merupakan karya sastra Sunda klasik. Dalam wawacan ini diceritakan seorang tokoh bernama Boncel yang asalnya hidup sengsara, tetapi karena dipercaya dan diangkat anak oleh Tuan Asisten Residen, akhirnya dia bisa menjadi seorang bupati di Caringin. Namun, karena durhaka pada ibunya, di akhir kisah hidupnya, Si Boncel menjadi celaka dan sengsara. Secara deksriptif-kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan struktur formal, struktur naratif, dan unsur poskolonial (mimikri, hipokritas, hibriditas, dan ambivalensi) yang terdapat dalam wawacan Regen Boncel Bupati Caringin karya H.S. Ranggawaluja. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa struktur yang terdapat dalam wawacan tersebut sudah lengkap, yang meliputi struktur formal (guru lagu dan guru wilangan, watak pupuh, dan sasmita pupuh), struktur naratif (alur, motif cerita, pelaku, latar, dan tema). Selanjutnya, dalam wawacan ini juga ditemukan adanya unsur poskolonial yang meliputi mimikri, hipokritas, hibriditas, dan ambivalensi.